HUBUNGAN ZAKAT DENGAN EKONOMI
Sebelum
membahas hubungan zakat dengan ekonomi, akan dijelaskan apa pengertian zakat itu sendiri. Zakat menurut bahasa adalah berkah, tumbuh, bersih dan baik. Sedangkan menurut istilah zakat adalah sebutan bagi sejumlah harta tertentu dengan syarat tertentu yang diwajibkan Allah Swt untuk dikeluarkan dan diberikan kepada orang – orang tertentu yang berhak menerimanya.[1]
Dan zakat itu sendiri telah disebutkan di dalam Al-Quran beberapa kali, salah
satunya pada surah Al-Baqarah ayat ke-43 :
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'
Zakat merupakan usaha pensucian diri dari rasa cinta yang berlebihan pada harta. Dan dalam konteks ekonomi, zakat bertujuan mampersempit kesenjangan ekonomi dalam masyarakat. Dengan cara membagikan harta zakat itu kepada masyarakat yang membutuhkan yang sesuai dengan ketentuan.
Sebagaimana hadist Rasulullah Saw yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, bahwa “zakat merupakan harta
yang dikumpulkan dari orang – orang kaya dan disalurkan kepada para fakir
miskin. Dengan cara ini, maka kesusahan rakyat miskinpun akan terkurangi. Zakat juga merupakan alat yang dipakai untuk menstabilkan kehidupan ekonomi, dengan zakat, orang – orang miskin dan membutuhkan dapat terbantu.
Dan apa hubungan zakat dengan ekonomi? Jawabannya adalah bahwa ekonomi berhubungan dengan kelangsungan hidup manusia,
termasuk kegiatan amaliah yang berhubungan dengan harta, yaitu zakat. Dan zakat itu sendiri merupakan ibadah yang secara langsung sangat eratlah kaitannya dengan ekonomi, dimana jika kita
membahas tentang ekonomi tentulah kita membahas tentang harta.
Dan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim tertinggi memiliki potensi zakat yang sangat luar biasa jika dikelola denga profesional. Dan dapat mengurangi tingkat kemiskinan di negara kita ini. Dan zakat ini merupakan suatu terobosan yang sangat ampuh untuk mengatasi masalah kemiskinan yang belum bisa teratasi.
Zakat sangat banyak maanfaatnya bagi ekonomi suatu negara. Dimana zakat dapat menambah pendapatan masyarakat miskin pada suatu negara, dan mereka dapat membeli barang – barang kebutuhan pokok sehingga
meningkatkan permintaan terhadap barang – barang kebutuhan pokok. Dan zakat juga dapat merangsang investasi karena dana tabungan masyarakat terkikis dan beredar. Dengan meningkatnya investasi maka sistem mikroekonomi dan makroekonomi mulai dari produksi, distribusi hingga konsumsi akan meningkat.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar